Rabu, 15 Agustus 2012

Filsafat Pendidikan Biologi


Persamaan dan Perbedaan Filsafat





Oleh
Nama Mahasiswa    : Rahmawida Putri
Program Studi        : Magister
Jurusan                : Pendidikan Biologi
Kelas                : A-1








PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

1 Pengertian
      a. Filsafat
Ditinjau dari pengertiannya, filsafat berasal dari kata Yunani, yaitu philosophia yang berarti adalah cinta (philia) kebijaksanaan (sophia). Oleh karena itu, orang yang mencintai kebijaksanaan  disebut sebagai philosophos atau filsuf.
Pada hakikatnya, ada dua pengertian dari filsafat. Yang pertama, filsafat adalah suatu aktivitas, dan bukan suatu mata pelajaran saja. Dengan kata lain, anda berfilsafat, dan tidak hanya belajar filsafat. Yang kedua, filsafat juga sering diartikan sebagai suatu analisis konseptual, yakni berpikir tentang pikiran. Arti dari kedua hakikat tersebut adalah filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu.
Definisi filsafat menurut beberapa filsuf antara lain:
1.      Plato (427sm – 347sm) seorang filsuf yunani yang termasyhur murid socrates dan guru aristoteles, mengatakan: filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
2.      Aristoteles (384 sm – 322sm) mengatakan : filsafat adalah ilmua pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
3.      Marcus tullius cicero (106 sm – 43sm) politikus dan ahli pidato romawi, merumuskan: filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
4.      Al-farabi (meninggal 950m), filsuf muslim terbesar sebelum ibnu sina, mengatakan : filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
5.      Immanuel kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir barat, mengatakan: filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu: ” apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika) ” apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika) ” sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)
6.      Prof. Dr. Fuad hasan, guru besar psikologi ui, menyimpulkan: filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
7.      Drs h. Hasbullah bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

b. Filsafat Ilmu Pengetahuan
    Filsafat ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya untuk memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan, termasuk juga di dalamnya kriteria-kriteria ilmu pengetahuan, hukum-hukum, dan teori-teori di dalam ilmu pengetahuan.  Filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu bidang studi filsafat yang obyek  materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis, betuk dan sifatnya. Adapun obyek formanya berupa hakikat ilmu pengetahuan.
   
c. Ilmu Pengetahuan
Pengertian ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.      J. Haberer (1972) mengatakan ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas manusia yang    merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi   pranata  dalam masyarakat.
2.      J.D. Bernal (1977) mengatakan ilmu pengetahuan adalah suatu pranata atau metode yang    membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan    manusia.
3.      Cantote (1977) mengatakan ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas manusia yang    mempunyai makna dan metode.1977 -1992.
4.      Cambridge-Dictionary (1995) mengatakan ilmu pengetahuan adalah adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai   objek dan tujuan tertentu dengan sistem, metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
5.      Menurut Sutrisno Hadi, ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang-orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur.
   
    Karl Popper mengatakan “ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang terdiri dari empat hal yang diatur secara sistematis, yakni pernyataan awal dan klasifikasi data yang relevan dengan fenomena yang diteliti seakurat dan setepat mungkin, pernyataan umum (hukum) yang berasal dari pencarian persamaan atas beragam data yang didapat, pernyataan teoritis yang menghubungkan berbagai bentuk pernyataan hukum yang sudah ada sebelumnya, dan terakhir adalah pernyataan umum yang lebih spesifik yang ditarik dari berbagai hukum yang ada, yang kemudian dikonfirmasi kembali oleh pengamatan dan uji coba lebih jauh.
    Dari penjabaran diatas terlihat jelas bahwa perbedaannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Dimana, ilmu pengetahuan bersifat empiris dan eksperimental dengan melakukan percobaan-percobaan. Ilmu pengetahuan berisi tentang penjabaran data, generalisasi dari data-data tersebut, perumusan hukum dan teori serta argumentasi.

d. Pengetahuan
    Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, ide , konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. 
    Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk ke dalamnya adalah ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia disamping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama.
Pengetahuan , yakni mengetahui secara benar tentang batas-batas pengetahuan, agar tidak melakukan penyelidikan dan pemikiran-pemikiran mengenai sesuatu hal yang pada akhirnya menjadi sia-sia karena tidak akan diketahui.
    Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulang kali. Misalnya, seorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
    Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang  kemudian dikenal rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori, tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya, pengetahuan tentang matematika. Dalam  matematika, hasil 1+1=2. bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.

e. Biologi/ Pendidikan Biologi
    Biologi berasal dari kata bios yang berarti kehidupan, dan logos yang berarti ilmu. Biologi mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari hubungan kita dengan lingkungan, makanan yang kita konsumsi, hingga penyakit yang dapat menyerang kita. Biologi merupakan bidang ilmu yang luas dan bagian dari ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan alam.

f. Agama
    Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
    Kata “Agama” berasal dari sansekerta. Agama yang berarti tradisi. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin Religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti mengikat kembali. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya dengan Tuhan.                                                                                                                                                         2 Perbedaan
a. Filsafat 
1.  Objek material (lapangan) filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita)
2.     Objek formal (sudut pandang) filsafat itu bersifat non-fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar.
3.     Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis dan pengawasan, kegunaan filsafat timbul dari nilainya.
4.     Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskurtsif, yaitu menguraikan seara logis yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
5.     Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak dan mendalam sampai mendasar (primary cause) sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak mendalam, yang lebih dekat yang sekunder (secondary cause).
6.    Objek kajian filsafat adalah seluruh kenyataan
7.    Mengungkapkan makna dan kebenaran hidup
8.    Filsafat berdasarkan rasio, diperoleh dengan akal budi.

b. Filsafat Ilmu Pengetahuan
 Filsafat ilmu pengetahuan bersifat analitis yaitu berisi analisis atas konsep-konsep yang digunakan di dalam ilmu pengetahuan dan reflektif. Argumentasi yang dihasilkannya tajam.

c.       Ilmu Pengetahuan
1.      Ilmu pengetahuan bersifat empiris dan eksperimental
2.      Mengungkapkan kebenaran hidup    
3.      Bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu pengetahuan hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak.
4.      Ilmu pengetahuan bersifat fragmentaris, spesifik dan insentif. Di samping itu, objek formal ilmu pengetahuan itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.

d.      Pengetahuan
1.      Pengetahuan lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi.
2.      Didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional.
3.      Tidak menekankan pada pengalaman
4.     Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab permasalahan kehidupan yang sehari-hari dihadapi manusia, dan untuk digunakan dalam menawarkan berbagai kemudahan kepadanya.

e.      Biologi dan Pendidikan Biologi
 Ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang makhluk hidup.

f.        Agama
1.      Berdasarkan keimanan
2.      Berasal dari Wahyu Tuhan
3.      Dipraktekkan oleh orang yang beriman

3        Persamaan
a.      Filsafat dan Imu Pengetahuan
1.      Didasarkan pada rasio, maksudnya sama-sama berdasarkan akal budi
2.      Mempunyai metode, menempuh suatu jalan untuk mencapai kebenaran
3.      Bersifat sistematis, memberikan suatu uraian atau penjelasan yang menyeluruh dan bagian-bagian yang saling berhubungan.


b.      Filsafat dan Agama
Filsafat dan Agama adalah sama-sama mengandung suatu pemandangan yang luas.

c.       Ilmu Pengetahuan dan Agama
Perpaduan ilmu pengetahuan dan agama dikonsepkan oleh Al Ghazali sebagai al ma’rifah. Al gazali menjelaskan bahwa jalan menuju ma’rifah sebagai kerinduan rohani untuk mengenal Tuhan dengan hati nurani melalui tingkat-tingkat ilmu pengetahuan. Al ma’rifah menjadi tingkat yang tertinggi di dalam pengetahuan dan kesadaran rohani manusia terhadap Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Suriasumantri, J.S. (1999).Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Wattimena, R.A.A. (2008). Filsafat dan Sains, Jakarta: Penerbit PT. Grasindo.
Mudyahardjo, R. (2006). Filsafat Ilmu Pendidikan, Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Suhartono, S. (2008). Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Penerbit Ar-Ruzz Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar